petang ini
kau menjelma lembab udara.
ah, nampaknya aku terlalu mungil
bagi
setiap gigil yang kau panggil
dan gelap, yang kau sadap
meronta di setiap tatap
nampaknya kau masih tetap
hinggap
di nadiku yang tak lagi genap
adapun piring, yang ku banting
hening
yang bersuara hanyalah sepasang mataku
yang beling
aku
terlanjur memasung kau di segala tubuhku
meski waktu berkata
yang semakin terang hanyalah redupmu
*aku tulis ini tentu saja saat ingat kau, dan merasakan kau benar-benar telah berlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar