Kamis, 19 Juli 2012

Tarian Hujan

di suatu hujan pagi
dari balik daun jendela, aku memata-matai
sebuah irama tak pasti, dan daun-daun yang menari
seperti sebuah pesta adat di balai desa.
akankah basahnya membasuh sepi ini?

mulanya hanyalah air
mereka pergi dan selalu kembali, pada bumi
meski entah dimana jatuhnya nanti.
ada yg langsung ke asalnya, di samudra
ada pula yang menggenang di selokan buntu
mungkin seperti cintaku.

angin juga bisa mengantarnya kemana-mana
bahkan memandikan lantai teras rumahku
padahal atapnya masih baru.
dan rintik yang mengetuk kaca jendela
seperti nyanyian setan yang membangkitkan ingatan
memaksaku menziarahi makam kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temans