Jumat, 03 Agustus 2012

Andai Andai si Pandai


Kali ini saya akan mencoba menulis puisi yang lebih sederhana lagi.
Sebenarnya saya suka bingung saat mencari inspirasi untuk bermetafora, bahkan terkadang suka minder saat menyimak bait-bait puisi karya teman-teman melalui akun twitter @puisi__cinta dan @sajak_cinta.

Ah, mereka pandai benar bermain kata. Memaksimalkan 140 karakternya untuk bermetafora, menyampaikan maksud dan tujuannya melalui bait sederhana. Kemudian saya pun langsung tergoda untuk turut bermain kata. Berfikir, membayangkan, lalu menuliskan di handset yang selalu saya bawa kemana-mana (bahkan ke toilet pun terkadang saya bawa :)) . Bahkan twit-twit puisi saya tidak jarang menginap di folder draft hanya karena kehabisan kata-kata.

Meskipun pada dasarnya saya tidak suka dikritik, tapi saya mohon komentar dan masukannya untuk saya jadikan pembelajaran. Terimakasih
Baik, ini hasilnya. Sebuah puisi sederhana yang saya buat dadakan.

Andai Andai si Pandai

bila aku pohon
aku ingin yang tumbuh di belakang rumah mu
pohon jati katamu
apa sajalah, asal jarak bukan lagi musuh bagi aku dan kamu, dan keluarga mu.

bila aku buku
aku ingin yang selalu akan kau baca lagi
Al-Quran katamu
apa sajalah, asal waktu tidak lagi menjadikanku masa lalu.

bila buku dibuat dari pohon-pohon kayu
jarak dan waktu hanyalah patung tak berindra
tak bisa melihat bintang yang lebih nyala
tak bisa mencium bunga yang lebih menggoda
tak bisa mendengar lagu yang lebih bernada
tak bisa mengecap gula yang lebih berasa
tak bisa merasa angin yang lebih meraba
dan seharusnya, hanya ada kita.




*Aku tulis ini malam hari, sendiri. kipas angin menyala, berputar di angka 3. Irama dangdut koplo menggerak-gerakkan kepala saat ketikan jeda.  Puisi ku masih tentang mu, cinta. Bagi ku, kaulah tempat kata-kata bermuara. Aku hanya perlu memungutnya beberapa lalu menyusunnya. Kau tahu, aku sedang bolos terawih. Tubuhku lelah. Di kepala ku hanya ada kantuk dan kamu. Dan kamu lebih dominan, menguras sisa-sisa tenaga untuk menulis ini. Terima kasih ya cinta, kamu hebat sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temans